Dashboard | Follow

Pages

Kamis, 24 Oktober 2013

SAHABATKU

 J


Kau mengajarkanku bagaimana cara menghargai orang lain
Kau memberikanku kepercayaan untuk menjadi “TEMAN”mu
Dan kau mampu membuatku mengerti

Mengerti  bagaimana cara tersenyum
Mengerti  bagaimana cara tertawa
Mengerti bagaimana cara menangis
Dan kau memberikan ku kebahagiaan yang tak ternilai

Setelah aku memasuki usia 10 tahun aku mengenal nama baru “SAHABAT”
Seseorang menawarkan dan mengajakku agar aku menjadi sahabatnya
Tetapi aku menolak ajakannya
Karena saat itu aku tak tau apa itu sahabat ? karena yang ku tahu hanya seorang teman
Tak samakah teman dengan seorang sahabat ?

Dia terus menanyakan itu padaku
Dan aku menjawab “ Aku tidak mau menjadi sahabatmu, aku hanya ingin menjadi temanmu”
Tetapi dia justru menjelaskan padaku bahwa seorang sahabat adalah lebih dari seorang  teman.
Entah mengapa, sejak saat itu aku menerimanya menjadi sahabatku

Seiring berjalanya waktu
Aku merasa ada sesuatu yang berbeda darimu temanku
Kau menjauh dariku
Kau menghindar dariku
Dan kau tak pernah lagi mau menatapku
Bahkan tersenyumpun sepertinya kau enggan

Aku tak mengerti mengapa kau berbuat demikian padaku ?
Tak lagi samakah artiku bagimu?
Tak lagi temanmu kah aku bagimu?
Katakan! Katakanlah! Bahwa aku temanmu! Dan selamanya aku akan menjadi temanmu!

Aku mencoba untuk mendekat padamu
Tetapi kau malah semakin menjauh dariku
Saat kusapa dirimu, kau hanya menatapku sekilas
Lalu kau putar kepalamu menghindariku

Aku menangis melihatmu melakukan itu padaku
Dan seorang sahabat datang mengulurkan tangannya untuk menghapus air mataku
Dia mengajariku bagaimana cara menghibur dan membuat seseorang tersenyum
Saat itu aku merasa lega. Karena aku tak sendiri. Aku masih mempunyai seorang sahabat

Waktu itu aku dan sahabatku datang menemuimu
Aku dikejutkan dengan kabar bahwa kau meninggalkan kediaman
Untuk pergi ke kediaman asing. kediaman yang bahkan tak pernah ku bayangkan



Hatiku sakit, terluka.
Sebesar itukah kau membenciku?
Hingga kau tak lagi mau mendengar tentangku?
Sungguh! Aku tak pernah mengharapkan ini semua terjadi
Tak terasa kin air mataku mulai membasahi kedua pipiku
Namun, kurasakan sebuah tangan menyentuk pipiku dan mengusap air mataku
Dia... sahabatku

Dia membawaku menjauh dari kediamanmu
Dan sebelum aku benar-benar melangkahkan kakiku
Seseorang menepuk pundakku
Dia memberiku sebuah surat
Sebuah surat yang dia bilang darimu untukku
Salah satu dari kalimat yang ia ucapkan
Mampu membuat jantung ku tak mampu untuk berdetak
“Mungkin ini surat darinya yang terakhir”
Saat itu juga aku merasa tubuhku melemah
Merasa kakiku tak lagi kuat untu menopang tubuhku
Akupun terjatuh di atas tanah berurai air mata
Dan dengan sekuat tenaga
Ku buka surat itu ~


My beloved friend J
Kamu adalah permata hidupku
Kamu adalah mutiara jiwaku
Kau membuat pelangi di hidupku
Kau memberi cahaya di malamku

Aku bahagia menjadi temanmu. Teman terbaikmu
Kau menjadiakanku sempurna dari ketidak sempurnaanku
Dan kau menjadikan kekuranganku sebagai kelebihanku

Aku tak pernah menyesal menjadi temanmu
Sekalipun mungkin, kini aku tak lagi ada di hidupmu
Tak lagi berarti bagimu
Tapi sungguh aku bersyukur pernah menjadi bagian dari hidupmu
Aku menyukaimu saat kau tersenyum
Dan caramu membuatku tersenyum
Dan sampai detik ini aku begitu merindukannya

Aku menjauh darimu karena aku takut akan merusak kebahagiaanmu
Kau terlalu cepat mengenal seorang sahabat
Padahal aku hanya menunggu waktu untuk memintamu menjadi sahabatku
Tetapi aku terlambat mengatakanya
Dan sejak saat itu aku memulai perubahan diantara kita

Kini telah kau temukan penggantiku
Pengganti pelangi di hidupmu
Pengganti cahaya di malamu

Dan aku bahagia melihatmu bahagia
Ini akan jadi yang terakhir
Dan aku ingin agar kau mau menerimaku sebagai sahabatmu
Sahabat sejati
Sahabat selamanya~
Dan aku akan bahagia melihatmu dari sana~

                                                                                      Your best friend J


Dan seharusnya kamu tak perlu menanyakanya. Karena jawabanku pasti YA. J


0 komentar:

Posting Komentar