J
Kau
mengajarkanku bagaimana cara menghargai orang lain
Kau memberikanku kepercayaan untuk menjadi “TEMAN”mu
Dan kau mampu membuatku mengerti
Kau memberikanku kepercayaan untuk menjadi “TEMAN”mu
Dan kau mampu membuatku mengerti
Mengerti bagaimana cara tersenyum
Mengerti bagaimana cara tertawa
Mengerti
bagaimana cara menangis
Dan
kau memberikan ku kebahagiaan yang tak ternilai
Setelah
aku memasuki usia 10 tahun aku mengenal nama baru “SAHABAT”
Seseorang
menawarkan dan mengajakku agar aku menjadi sahabatnya
Tetapi
aku menolak ajakannya
Karena
saat itu aku tak tau apa itu sahabat ? karena yang ku tahu hanya seorang teman
Tak
samakah teman dengan seorang sahabat ?
Dia
terus menanyakan itu padaku
Dan
aku menjawab “ Aku tidak mau menjadi sahabatmu, aku hanya ingin menjadi
temanmu”
Tetapi
dia justru menjelaskan padaku bahwa seorang sahabat adalah lebih dari
seorang teman.
Entah
mengapa, sejak saat itu aku menerimanya menjadi sahabatku
Seiring
berjalanya waktu
Aku
merasa ada sesuatu yang berbeda darimu temanku
Kau
menjauh dariku
Kau
menghindar dariku
Dan
kau tak pernah lagi mau menatapku
Bahkan
tersenyumpun sepertinya kau enggan
Aku
tak mengerti mengapa kau berbuat demikian padaku ?
Tak
lagi samakah artiku bagimu?
Tak
lagi temanmu kah aku bagimu?
Katakan!
Katakanlah! Bahwa aku temanmu! Dan selamanya aku akan menjadi temanmu!
Aku
mencoba untuk mendekat padamu
Tetapi
kau malah semakin menjauh dariku
Saat
kusapa dirimu, kau hanya menatapku sekilas
Lalu
kau putar kepalamu menghindariku
Aku
menangis melihatmu melakukan itu padaku
Dan
seorang sahabat datang mengulurkan tangannya untuk menghapus air mataku
Dia
mengajariku bagaimana cara menghibur dan membuat seseorang tersenyum
Saat
itu aku merasa lega. Karena aku tak sendiri. Aku masih mempunyai seorang
sahabat
Waktu
itu aku dan sahabatku datang menemuimu
Aku
dikejutkan dengan kabar bahwa kau meninggalkan kediaman
Untuk
pergi ke kediaman asing. kediaman yang bahkan tak pernah ku bayangkan
Hatiku
sakit, terluka.
Sebesar
itukah kau membenciku?
Hingga
kau tak lagi mau mendengar tentangku?
Sungguh!
Aku tak pernah mengharapkan ini semua terjadi
Tak
terasa kin air mataku mulai membasahi kedua pipiku
Namun,
kurasakan sebuah tangan menyentuk pipiku dan mengusap air mataku
Dia...
sahabatku
Dia
membawaku menjauh dari kediamanmu
Dan
sebelum aku benar-benar melangkahkan kakiku
Seseorang
menepuk pundakku
Dia
memberiku sebuah surat
Sebuah
surat yang dia bilang darimu untukku
Salah
satu dari kalimat yang ia ucapkan
Mampu
membuat jantung ku tak mampu untuk berdetak
“Mungkin
ini surat darinya yang terakhir”
Saat
itu juga aku merasa tubuhku melemah
Merasa
kakiku tak lagi kuat untu menopang tubuhku
Akupun
terjatuh di atas tanah berurai air mata
Dan
dengan sekuat tenaga
Ku
buka surat itu ~
My
beloved friend J
Kamu
adalah permata hidupku
Kamu
adalah mutiara jiwaku
Kau
membuat pelangi di hidupku
Kau
memberi cahaya di malamku
Aku
bahagia menjadi temanmu. Teman terbaikmu
Kau
menjadiakanku sempurna dari ketidak sempurnaanku
Dan
kau menjadikan kekuranganku sebagai kelebihanku
Aku
tak pernah menyesal menjadi temanmu
Sekalipun
mungkin, kini aku tak lagi ada di hidupmu
Tak
lagi berarti bagimu
Tapi
sungguh aku bersyukur pernah menjadi bagian dari hidupmu
Aku
menyukaimu saat kau tersenyum
Dan
caramu membuatku tersenyum
Dan
sampai detik ini aku begitu merindukannya
Aku
menjauh darimu karena aku takut akan merusak kebahagiaanmu
Kau
terlalu cepat mengenal seorang sahabat
Padahal
aku hanya menunggu waktu untuk memintamu menjadi sahabatku
Tetapi
aku terlambat mengatakanya
Dan
sejak saat itu aku memulai perubahan diantara kita
Kini
telah kau temukan penggantiku
Pengganti
pelangi di hidupmu
Pengganti
cahaya di malamu
Dan
aku bahagia melihatmu bahagia
Ini
akan jadi yang terakhir
Dan
aku ingin agar kau mau menerimaku sebagai sahabatmu
Sahabat
sejati
Sahabat
selamanya~
Dan
aku akan bahagia melihatmu dari sana~
Your
best friend J
Dan
seharusnya kamu tak perlu menanyakanya. Karena jawabanku pasti YA. J
0 komentar:
Posting Komentar